Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ نَبيٍّ بَعَثَهُ اللهُ فِي أمَّةٍ قَبْلِي إلاَّ كَانَ لَهُ مِنْ
أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأصْحَابٌ يَأخُذُونَ بِسنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ
بِأَمْرِهِ ، ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ يَقُولُونَ
مَا لاَ يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لا يُؤْمَرونَ ، فَمَنْ جَاهَدَهُمْ
بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلسَانِهِ فَهُوَ مُؤمِنٌ
, وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلبِهِ فَهُوَ مُؤمِنٌ ، وَلَيسَ وَرَاءَ ذلِكَ
مِنَ الإيْمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ
Tidak ada seorang nabipun yang diutus kepada suatu umat sebelumku,
kecuali ia memiliki para pengikut dan sahabat yang setia, yang mengikuti
ajarannya dan mematuhi perintahnya. Kemudian datang setelah mereka itu
suatu generasi yang mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan, dan
melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan. Barangsiapa memerangi mereka
dengan tangannya, maka dia itu orang yang beriman, dan barangsiapa
memerangi mereka dengan lisannya maka dia itu orang yang beriman, dan
barangsiapa memerangi mereka dengan hatinya maka dia itu orang yang
beriman. Setelah itu, tidak ada keimanan walau hanya sebesar biji
sawipun. [HR Muslim]
Bahkan sahabat-sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
mendapat gelar sangat istimewa. Sahabat Nabi Muhammad telah dinyatakan
oleh Allâh Azza wa Jalla sebagai umat terbaik yang pernah terlahir ke
dunia.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar serta beriman kepada Allah.
[Ali Imran/3:110].
Kisah Nabi Jirjis 'Alaihi Salam
وروي عن حاتم الأصم عن جماعة من أهل العلم أن نبي الله جرجيس (من أنبياء
بني إسرائيل) كان في زمانه ملك من ملوكهم وكان كثير الفساد ومصِراً على
مظالم العباد فمنع الله عنه القطر حتى أشرف ومن معه على الهلاك
Diriwayatkan dari Hatim al-Ashom dan dari sekelompok ulama bahwasannya
NabiAllah Jirjis (Nabi Bani Israil) ada di zaman beliau seorang raja
dari beberapa raja-raja mereka, dan Raja ini banyak berbuat kerusakan
dan terus-menerus melakukan kedholiman terhadap rakyat, lalu Allah tidak
menurunkan hujan sehingga dekat kehancuran kepadanya dan orang- orang
yang bersamanya.
فركب هذا الملك الظالم الكافر في عسكره حتى أتوا إلى باب النبي المذكور
فوجدوه في صومعته يكثر التسبيح والتقديس فقال: يا جرجيس إني أحملك رسالة
إلى ربك تقول له: يأتينا بالمطر وإلا آذيته أذية يسمعها سائر البشر فما
يسقينا المطر غيره، فاستعظم جرجيس ذلك وسكت
maka raja dholim yang kafir ini berkonvoi bersama bala tentaranya hingga
sampai ke depan pintu Nabi Jirjis, dan mereka mendapati Nabi Jirjis di
tempat Ibadahnya sedang memperbanyak tasbih dan mensucikan Allah,.
lalu raja itu berkata:''wahai Jirjis, sesungguhnya aku membawakan
kepadamu surat untuk Tuhanmu, katakan kepada-Nya:''datangkan untuk kami
Hujan jika tidak aku akan menyakiti-Nya dengan kesakitan yang akan
didengar oleh seluruh manusia dan tidak akan ada yang menurunkan hujan
kepada kami selain Dia. maka Nabi jirjis diam
فنزل جبريل إليه وقال: ربك يقول لك: اسأله بماذا تؤذيه؟ فسأله فقال الملك:
لا قدرة لي على أذيته إلا من وجه واحد لأنه قوي وأنا ضعيف، وإنما أوذي
حباءَه ومن آذى أحباءَه فقد آذاه فجاء جبريل فقال: يا جرجيس قل له: لا تفعل
فنحن نأتيك بالمطر،
lalu turun Malaikat Jibril dan berkata:'' Tuhanmu berfirman kepadamu:''
Tanyakan kepadanya dengan apa engkau menyakiti Tuhan? maka Nabi Jirjis
bertanya kepadanya, lalu sang Raja menjawab:'' tidak ada kemampuan
bagiku untuk menyakiti-Nya kecuali dengan satu cara karna Ia maha Kuat
dan aku lemah, hanya saja aku akan menyakiti kekasihnya dan siapa saja
yang menyakiti kekasihnya maka sungguh itu akan menyakitiNya. kemudian
Jibril datang lagi dan berkata:'' wahai jirjis katakan kepadanya:''
jangan engkau lakukan maka kami akan mendatangkan hujan untukmu.
قثم جادت السماء بالسحاب وامتلأت الصحارى بالسيول وأمر الله الأرض فأنبتت
نباتاً لم يعهد مثله. فلما رآه الملك ركب إلى جرجيس وهو في صومعته يسبح
ويقدس فخرج إليه وقال: يا هذا ما تريد منا لم تشتغل بمالك عنا؟ وخشي أن
يحمله رسالة أخرى فيها فظاعة في المقالة، فقال: يا نبي الله ما أتيت حرباً
قد أتيت مسلماً وقد انفتح بصر الضعيف الأعمى فإن من عمل الإحسان مع عدوه
لأجل وليه يجب أن تسجد الجباه لعظمته، وإني أريد المصالحة لتكون صفقتي
رابحة، فقد ظهرت لي الآن أسرار التوحيد، وأنا أشهد أن لا إله إلا الله ولا
معبود بحق سواه.
kemudian setelah itu turun hujan dan padang pasir di penuhi dengan air
(banjir) dan Allah memerintahkan kepada bumi maka tumbuh, tumbuh2an yang
tidak ada yang seperti itu sebelumnya.
ketika raja melihat itu maka ia kembali kepada jirjis dan beliau tetap
berada di tempat ibadahnya, maka Nabi Jirjis keluar menemuinya dan
berkata:'' hai kamu apalagi yang kamu inginkan dari kami, jangan engkau
sibuk dengan hartamu atas kami? dan Nabi Jirjis khawatir kalo2 dibawakan
surat yang lain yang isinya meminta sesuatu yang aneh didalam
ucapannya.
maka raja berkata: wahai Nabi Allah, aku tidak datang untuk berperang,
sesungguhnya aku datang sebagai orang islam, dan sungguh telah terbuka
padangan yang lemah dan buta, sesungguhnya siapa yang melakukan kebaikan
bersama musuhnya karna untuk kekasihnya,maka wajib sujud dahi-dahi
untuk keagunganNya, dan sesungguhnya aku ingin berdamai agar transaksiku
mendapatkan keuntungan, dan telah nampak bagiku sekarang rahasia
Tauhid, dan aku bersaksi Tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada
yang disembah dengan benar selain-Nya
Takhtimah
Dari cerita ini dapat kita ambil pemahaman betapa kasih Allah mendahului
murkanya. betapa sayang-Nya meliputi segala sesuatu. Lebih-lebih kepada
para kekasih yang hatinya telah Dia tanamkan Cinta-Nya. air mata para
kekasih adalah air mata-Nya. luka mereka adalah luka-Nya.
Satu lagi pelajaran yang bisa kita ambil, betapa Allah mampu untuk
meluluhkan hati seorang yang pongah dan zholim meskipun ia pernah
menentang-Nya. Allah berkehendak memberikan hidayah kepada siapapun yang
Dia kehendaki. dan kita sebagai makhluk tidak bisa mengklaim kebenaran
hanya karena seseorang pernah durhaka kepada Allah.
Dalam Hadits Qudsi Disabdakan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا، فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ
إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ،
وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى
أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ،
وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا،
وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ،
وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ
أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ عَبْدِي الْمُؤْمِنِ، يَكْرَهُ
الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ"
رواه البخاري
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda
Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Allah 'azza wa jalla berfirman, “Siapa yang
memusuhi seorang kekasihku, maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan
tiada mendekat kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yang lebih
kusukai daripada melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat
kepadaku dengan melakukan sunah – sunah sehingga Aku sukai, maka apabila
Aku telah kasih kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan
penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang
dijalankannya, dan apabila ia memohon kepadaku pasti kukabulkan dan jika
berlindung kepadaku pasti kulindungi”
Hadits riwayat Bukhari.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ
وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ: " يَا عِبَادِي: إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى
نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا. يَا
عِبَادِي: كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِي
أَهْدِكُمْ، يَا عِبَادِي: كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ
فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي: كُلُّكُمْ عَارٍ إِلَّا
مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا عِبَادِي: إِنَّكُمْ
تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ
جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ . يَا عِبَادِي: إِنَّكُمْ
لَنْ تَبْلُغُوا ضَرِّي فَتَضُرُّونِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي
فَتَنْفَعُونِي، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ
وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ
مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ
أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ
قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا،
يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ
وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي، فَأَعْطَيْتُ كُلَّ
وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا
يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ. يَا عِبَادِي: إِنَّمَا
هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا،
فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ، وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ
فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ “.
رواه مسلم (وكذلك الترمذي وابن ماجه)
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza
Wajalla bahwa Dia berfirman : Wahai hambaku, sesungguhya aku telah
mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya
(kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku
zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku
beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan
memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan
kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan
kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian
semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian,
maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian.
Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang
hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku
niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada
kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada
kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hamba-Ku seandainya
sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan
manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara
kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai
hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang
terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya
seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak
mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya
sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya
berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang
yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada
pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan.
Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan
untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak
mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa
yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah mencela kecuali
dirinya.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah.
Jangan lah berputus asa dengan keadaan dosa yang telah dilakukan. Ampunan-Nya lebih besar lebih agung untuk Hamba-hambaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar